Web Toolbar by Wibiya Data Stat: Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Tuesday, December 27, 2011

Teknik Analisis Statistik Deskriptif


Dalam menganalisis data hasi jawaban dari responden dilakukan kategorisasi terhadap skor jawaban yang dikupulkan melalui kuesioner penelitian dengan didukung teori-teori yang relevan dengan variable yang diteliti. Kategori skor jawaban responden berguna untuk memberikan gambaran bagaimana pengaruh Pelaksanaan Internal Audit Pemerintah  terhadap Peningkatan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah.
            Menurut Cooper (2006:476) untuk data ordinal atau data interval/ratio yang memiliki distribusi asimetris, ukuran pemusatan dapat dilakukan melalui distribusi rentang kuartil. Nilai minimum didistribusi adalah 0 dan nilai maksimum distribusi adalah persentil ke-100. Kuartil pertama sama dengan persentil ke-25, kuartil kedua (medium) sama dengan persentil ke-50, dan kuartil ketiga sama dengan persentil ke-75. Pada data diskrit yang berurutan, nilai kuartil I,II,III dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut :
·         Kuartil II (medium)         = (skor minimum + skor maksimum) : 2
·         Kuartil I                           = (skor minimum + median) : 2
·         Kuartil III                        = (median + skor maksimum) :2
·         Skor minimum                  = skor terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden
·         Skor maksimum               = skor tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden
Setelah nilai kuartil I, II, III diperoleh, selanjutnya data skor tanggapan responden  diklasifikasikan menurut rentang. Kemudian data yang masih berbentuk rentang kuantitatif tersebut diinterpretasikan ke dalam bentuk kualitatif, yaitu dengan menggunakan jenjang kategori :
  1. Kategori sangat rendah, artinya bahwa pengawasan / efektivitas pencapaian tujuan terlaksana dengan tidak optimal. Segala aspek-aspek yang menjadi syarat pengawasan belum terlaksana.
  2. Kategori rendah, artinya bahwa pengawasan / efektivitas pencapaian tujuan terlaksana dengan kurang optimal. Segala aspek-aspek yang menjadi syarat pengawasan belum sepenuhnya dilaksanakan.
  3. Kategori sedang, artinya bahwa pengawasan / efektivitas pencapaian tujuan terlaksana dengan cukup optimal. Segala aspek-aspek yang menjadi syarat pengawasan telah terlaksana, namun belum terlaksana dengan baik.
  4. Kategori tinggi, artinya pengawasan / efektivitas pencapaian tujuan terlaksana dengan optimal. Segala aspek-aspek yang menjadi syarat pengawasan telah terlaksana dengan baik, namun ada yang belum terlaksana secara optimal.
  5. Kategori sangat tinggi, artinya pengawasan / efektivitas pencapaian tujuan terlaksana dengan sangat optimal. Seluruh aspek-aspek yang menjadi syarat pengawasan telah terlaksana secara optimal. 

(Cooper ,2006:476)


No comments: