Web Toolbar by Wibiya Data Stat: Komunikasi Intrapersonal Pada Perspektif Psikologi Komunikasi

Monday, December 26, 2011

Komunikasi Intrapersonal Pada Perspektif Psikologi Komunikasi


Komunikasi pribadi / intrapersonal adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan (Effendy, 2003:57). Dalam hal ini dia akan berbicara pada dirinya sendiri, dan berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang blogger seringkali berkomunikasi dengan dirinya sendiri direalisasikan dengan tulisan yang ditujukan kepada dirinya sendiri.
Menurut Ronald L. Applbaum mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai:
”Communication that takes place within us; it includes the act of talking to ourselves and the act of observing and attaching meaning (intellectual and emotional) to our environment”. (Komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita; ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita) (Effendy,2003:58).
Seperti yang dikatakan Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, Komunikasi intrapersonal merupakan suatu proses bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali (Rakhmat, 2003:49).
Adapun proses-proses yang menyertai terjadinya komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut :
Proses penenerimaan informasi
·         Sensasi menurut Benyamin B. Wolman, merupakan pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera (Rakhmat, 2003:49). Tahapan paling mendasar dari proses menerima informasi, yang sangat mengandalkan alat kemampuan alat indera.
·         Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan (Rakhmat, 2003:51). Bagaimana kita memaknai masukan-masukan yang masuk dalam diri kita melalui sensasi, menurut apa yang kita ketahuidan kita inginkan.
·         Perhatian menurut keneth E. Andersen, adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (Rakhmat, 2003:52). Perhatian dalam diri kita akan terjadi jika kita dapat mengkonsentrasikan diri pada salah satu indera kita yang digunakan, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera lain.
Faktor Eksternal Penarik Perhatian:
a.         Gerakan, manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b.        Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang paling menonjol menurut alat indera yang kita gunakan.
c.         Kebaruan, hal-hal yang baru, luar biasa, dan berbeda akan menarik perhatian.
d.        Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian.
Faktor Internal Penarik Perhatian:
a.         Faktor-faktor biologis,
b.        Faktor-faktor Sosiopsikologis,
c.         Motif sosiogenesis, sikap, kebiasaan dan kemauan, mempengaruhi yang kita perhatikan.

G. Wiseman dan L. Barker menjelaskan, proses kegiatan yang terjadi dalam diri seseorang digerakkan oleh perangsang internal dan eksternal. Perangsang internal menunjukkan situasi psikologis dan fisiologis, sedangkan perangsang eksternal datang dari lingkungan sekitar (Effendy, 2003:58). Dalam aplikasinya, kode etik yang merupakan rangsangan eksternal masuk ke dalam pikiran wartawan dalam bentuk lambang-lambang, dan kemudian diubah kembali menjadi lambang-lambang yang dapat dimengerti pikiran wartawan Selanjutnya terdapat tahap yang mengikuti, seperti tahap ideasi (pemikiran), disini lambang-lambang yang masuk tadi dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman terdahulu. Kemudian masuk pada tahap inkubasi, dimana rumusan pesan hasil dari tahap ideasi diubah menjadi kata atau kial yang bermakna. Dan pada tahap transmisi yang terakhir, lambang-lambang kata dan kial yang telah di inkubasi dipancarkan secara fisik dalam bentuk ucapan, tulisan, perilaku, dan sikap.


No comments: