Web Toolbar by Wibiya Data Stat: Televisi sebagai Media Komunikasi Massa

Sunday, January 15, 2012

Televisi sebagai Media Komunikasi Massa


Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia, 99% orang Amerika memiliki telivisi dirumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabisakan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. (Ardianto, Komala dan Karlinah, 2007:134)
Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi  marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS)
Menurut catatan Agee, et al, siaran percobaan televisi di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1920-an. Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi komunikasi dalam bentuk televisi lain. Antara tahun 1890 dan 1920, sekelompok ilmuwan Inggris, Prancis, Rusian dan Jerman menyarankan pengembangan teknik-teknik transmisi gambar televisi. John L. Baird, sebagai penemu dari Skotlandia, memeragakan pertama kali teknologi gambar hidup televisi di London tahun 1926. Sejak itu televisi dapat menayangkan gambar-gambar hidup seperti film layar lebar. Sementara itu, The English Derby membuat movie house (film televisi) pada tahun 1923, British Broadcast Corporation (BBC) merupakan televisi siaran yang pertama di dunia yang membuat jadwal televisi secara teratur pada 2 November 1936.
Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memilki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
Secara bertahap, layar televisi berkembang dari doagonal 7 inci kemudian 12, 17, 21, 24, dan 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jama tayang televisi bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan:
1.        Over-the-air reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Density television (HDTV).
2.        Cable. Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel lokal, kemudian  didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel, sistem cable standart dibakukan tahun 1990-an.
3.        Digital Cable. Ini bagian dari information super highway. Dahulu sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar menggunakan kabel kuno. Sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam di bawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik dapat memuat 500 lebih saluran. Sistem ini memungkinkan terjadinya komunikasi televisi dua arah. Instalasi kabel serat optik ini termasuk program nasional yang memerlukan biaya yang sangat besar.
4.        Wireless Cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program bagi pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek) meskipun kabel ini di bawah tanah. Metode ini mengurangi biaya instalasi serat optik, tetapi memiliki serat khusus dalam penerimaan program.
5.  Dierct Broadcast Satellite (DBS). Program-program ditransmisikan oleh satelit langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci ditaruh di atap rumah atau di Indonesia dikenal dengan istilah antena parabola. Metode ini merupakan terobosan dalam sistem televisi kabel, yang dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1994

No comments: