Web Toolbar by Wibiya Data Stat: Komponen Komunikasi Massa

Sunday, January 15, 2012

Komponen Komunikasi Massa


Everett M. Rogers mengatakan bahwa dalam kegiatan komunikasi ada empat elemen yang harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver. Kemudian komponen tersebut diperinci kembali menjadi lima bagian oleh Wilbur Schram, yaitu : source (sumber), encoder (komunikator), signal (sinyal/tanda), decoder (komunikan), destination (tujuan). Kelima komponen tersebut sesuai dengan paradigma Harold D. Lasswell yakni who-says what in which channle to whom with what effect. Kompenen-komponen tersebut merupakan suatu syarat yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, baik pada komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.
Hiebert, Ungurait, dan Bohn, yang sering kita singkat menjadi HUB (1975), mengemukakan komponen-komponen komunikasi massa meliputi, communicators, codes dan contents, gatekeepers, the media, regulator, filters, audiences, dan feedback.
1.        Communicator (Komunikator)
       Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator (communicator). Adapun sifat dari komunikator adalah : Costliness, complexity, dan competitiveness.
       Aristoteles menyebut karekter komunikator sebagai ethos. Ethos komunikator terdiri dari good will (maksud yang baik), good sense (pikiran yang baik), dan good moral character (karakter yang baik). Ethos ditujukan untuk proses komunikasi persuasi, di mana efek dari komunikasi itu adalah untuk mengubah perilaku. Sementara itu, Hovland dan Weiss menyebut ethos sebagai credibility, yang terdiri dari dua unsur yakni expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya).
       Ada unsur lain dalam persyaratan dalam menjadi komunikator yang lain, yaitu acceptability. Di sini masalahnya adalah penerimaan komunikan terhadap komunikator tidak melulu masalah keahlian tetapi juga menyangkut karakter komunikator yang jujur, tulus, tidak kontroversial, baik dalam bersikap maupun dalam mengemukakan pernyataan-pernyataannya.
2.        Codes and Content
       Codes adalah simbol yang digunakan untuk menyapaikan pesan komunikasi, sedangkan content atai isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan, bisa berupa informasi atau sebuah lelucon.
3.        Gatekeeper
       Gatekeeper seringkali diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai penjaga gawang. Gawang yang dimaksud dalam hal ini adalah gawang dari sebuah media massa, agar media massa tersebut todak “kebobolan”.
4.        Regulator
       Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di luar institusi media yang menghasilakn berita.regulator bisa menghentkan aliran berita dan menghapus informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor.
5.        Media
       Media massa terdiri dari: media cetak, yaitu surat kabar dan majalah: media elektronik, yaitu radio siaran, televisi dan media online (internet).
6.        Audience (Audiens)
       Marshall McLuhan menjabarkan audience sebagai sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Melvin DeFleur dalam bukunya, Theories of Mass Communication mengemukakan empat teori efek media terhadap audiensnya.
a.     The Individual Differences Theory
Teori ini menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai potensi berbeda-beda, serta pengalaman dan lingkungan yang berbeda. Setiap individu selektif memilih pesan yang sesuai dengan kepentingannya, sehingga tanggapan dan pemberian makna pada pesan komunikasi ditentukan oleh tatanan psikologisnya.
b.    The Social Catagories Theory
     Teori ini berangkat dari sebuah kenyataan bahwa anggota masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan kategori. Biasanya pada tiap-tiap kategori akan ditemukan karakteristik yang sama.
c.    The Social Relationship Theory
     Teori ini didasarkan oleh penelitian Paul Lazarsfeld, Bernard, Berelson, dan Elihu Katz yang menekankan hubungan informasi lebih signifikan dalam mempengaruhi khalayak. Artinya seseorang atau individu akan mempengaruhi individu lain ketimbang media massa itu sendiri.
d.   The Cultural Norms Theory
     Teori ini berpendapat bahwa isi media massa dapat mengubah audiens. Media massa dapat membuat audiens memiliki opini baru terhadap suatu hal. Audiens juga dapat mengubah pandangan dan sikapnya terhadap nilai-nilai yang selama ini ia anut, dan mengubah tingkah lakunya. Seorang individu akan berubah apabila ia sudah menjadi audiens media massa. 
7.        Filter
       Pada masalah pembahasan komponen komunikasi massa, kita harus mempertimbangkan masalah budaya, karena seringkali proses komunikasi massa menghadapi hambatan berupa perbedaan budaya sehingga dibutuhkan filter.
8.        Feedback (Umpan Balik)
       Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi belum lengkap apabila audiens tidak mengirimkan respons atau tanggapan kepada komunikator terhadap pesan yang disampaikan. Respons atau tanggapan ini disebut feedback.
       Umpan balik dalam proses komunikasi massa dapat diuraikan sebagai berikut:
a.         Internal Feedback
Adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri.
b.         External Feedback 
Adalah umpan balik yang diterima oleh komunikaor dari komunikan. External feedback sifatnya         bisa langsung dan bisa juga tidak langsung

No comments: