Dari semua media
komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan
manusia, 99% orang Amerika memiliki telivisi dirumahnya. Tayangan televisi
mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabisakan waktu menonton
televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. (Ardianto, Komala dan Karlinah,
2007:134)
Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi
kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri
dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah
dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables)
yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi marak lagi setelah dikembangkannya Direct
Broadcast Satellite (DBS)
Menurut catatan
Agee, et al, siaran percobaan televisi di Amerika Serikat dimulai pada tahun
1920-an. Para ilmuwan terus
mengembangkan teknologi komunikasi dalam bentuk televisi lain. Antara tahun
1890 dan 1920, sekelompok ilmuwan Inggris, Prancis, Rusian dan Jerman
menyarankan pengembangan teknik-teknik transmisi gambar televisi. John
L. Baird, sebagai penemu dari Skotlandia, memeragakan pertama kali teknologi
gambar hidup televisi di London tahun 1926. Sejak itu televisi dapat menayangkan gambar-gambar
hidup seperti film layar lebar. Sementara itu, The English Derby membuat
movie house (film televisi) pada tahun 1923, British Broadcast
Corporation (BBC) merupakan televisi siaran yang pertama di dunia yang membuat
jadwal televisi secara teratur pada 2 November 1936.
Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian, dengan
adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika.
Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini
memilki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
Secara
bertahap, layar televisi berkembang dari doagonal 7 inci kemudian 12, 17, 21,
24, dan 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jama tayang televisi
bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya terdapat lima
metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan:
1.
Over-the-air
reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan
High Density television (HDTV).
2.
Cable. Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel
lokal, kemudian didistribusikan ke
rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel, sistem
cable standart dibakukan tahun 1990-an.
3.
Digital
Cable. Ini bagian
dari information super highway. Dahulu
sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar menggunakan
kabel kuno. Sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam di bawah
tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik dapat memuat
500 lebih saluran. Sistem ini memungkinkan terjadinya komunikasi televisi dua
arah. Instalasi kabel serat optik ini termasuk program nasional yang memerlukan
biaya yang sangat besar.
4.
Wireless
Cable. Sejumlah sistem
kabel menyampaikan program bagi pelanggan yang menggunakan transmisi microwave
(gelombang pendek) meskipun kabel ini di bawah tanah. Metode
ini mengurangi biaya instalasi serat optik, tetapi memiliki serat khusus dalam
penerimaan program.
5. Dierct Broadcast Satellite (DBS). Program-program ditransmisikan oleh
satelit langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci ditaruh
di atap rumah atau di Indonesia dikenal dengan istilah antena parabola. Metode
ini merupakan terobosan dalam sistem televisi kabel, yang dimulai di Amerika
Serikat sejak tahun 1994
No comments:
Post a Comment